Sabtu, 17 Januari 2015

Definisi dan Elemen Musik



Pandangan umum mengenai musik ialah bunyi yang diterima oleh individu dan berbeda-beda berdasarkan sejarah, lokasi, budaya dan selera seseorang. Ada pula konsep-konsep yang menyatakan bahwa; musik adalah bunyi yang dianggap enak oleh pendengarnya, musik adalah segala bunyi yang dihasilkan secara sengaja oleh seseorang atau kumpulan dan disajikan sebagai musik.
Berikut adalah definis musik menurut para ahli, musikolog, filsuf dan teoretikus sebagai berikut.
1)     Menurut Kahn, musik adalah harmoni nada-nada yang bisa didengar.
2)     Menurut Aristoteles (384 BC), musik mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah, mempunyai terapi rekreatif dan menumbuhkan jiwa patriotisme.
3)     Willi Apel mengatakan, Music, however, is a poor orphan whose father and mother nobody can name,” bahwa musik itu, seperti seorang yatim piatu yang tidak memiliki ibu dan bapa, dan tidak ada orang yang bisa menamainya.
4)     Mantle Hood berpendapat, bahwa musik merupakan gejala fisik, psikis, estetik dan budaya dari manusia.
5)     Phytagoras (555 B.C) mencoba menerangkan, bahwa musik sebagai ungkapan dari harmoni secara universal yang direalisasikan dalam aritmatika dan astronomi, yaitu harmoni atau keselarasan semesta, musica humana (musik manusia) yakni, keseimbangan antara jiwa dan badan, dan musik sebagai bunyi aktual (musica instrumentalis).
6)     Menurut Plato (400 B.C), musik merupakan satu kecocokan tertinggi dari sosial dan pendidikan politik.
7)     Plotinus (270 D) berpendapat, bahwa musik sebagai satu kekuatan yang mistik dan rahasia.
8)     Menurut Boethius (524 D) dibagi dalam tiga bidang yaitu, musica munda (musik dunia)
9)     J. Kepler (tahun 1571-1630) menyatakan, bahwa nada-nada dan interval dalam musik memiliki hubungan dengan gerakan planet dan fungsi perbintangan. Teori ini sempat berlaku selama 1000 tahun.
10)  Leibniz (tahun 1646-1716) sendiri lebih melihat musik dari sisi psikologi. Leibniz menganggap musik sebagai latihan ketidaksadaran dalam aritmetika (unconscious excercise in arithmetic).
11)  Schopenhauer mengatakan, bahwa musik adalah inkarnasi yang paling murni dari keinginan mutlak (absolute will) dan sebagai pengalaman rasa manusia (cinta, kegembiraan dan ketakutan).
12)  C. Stumpf melihat musik dari sisi pengalaman statistik, yakni antara kecocokan dan ketidakcocokan (consonance and dissonance).
13)  Alan P. Merriam mengatakan, bahwa music as sound, music as knowledge, music as behaviour, dan juga music as culture. Pendapat Merriam ini mengisyaratkan, bahwa selain musik sebagai bunyi, musik juga merupakan bagian dari kehidupan manusia, artinya musik berhubungan dengan berbagai aktivitas manusia, baik secara individu maupun sebagai bagian dari kehidupan sosial budaya. Jelaslah, bahwa apa yang terjadi dalam diri manusia termasuk kondisi sosial yang ada akan mempengaruhi keberadaan satu musik. Sebagaimana manusia  dapat dan akan berubah demikian juga musik dapat dan akan berubah juga.
Mengenai elemen-elemen musikal, Catherine Schmidt-Jones dalam The Basic Elements of Music membagi elemen-elemen musikal sebagai berikut.
1.  Elemen Waktu (Time Element)
Elemen waktu dalam musik dibagi menjadi :
a)    Ritme
b)    Tanda Birama (Meter)
c)    Tempo
d)    Dinamika (Dynamics)
2.  Elemen Tinggi-Rendah Nada (Pitch Elements)
a)    Timbre (Color)
b)    Melodi (Melody)
c)    Harmoni (Harmony)
3.  Elemen Kombinasi (Combining Time and Pitch Elements)
a)    Tekstur Musikal (Texture of Music)
b)    Counterpoint
c)    Bentuk Musik (Music Form)
d)    Bentuk dalam Musik (Form in Music)
Aspek-aspek elemen musikal yang disebutkan di atas memiliki peranan yang sangat penting dan mendasar dalam pemahaman dan pembelajaran musik secara umum.